Selasa, 16 Desember 2025

15 Software Populer yang Cuma Bisa di Windows & macOS, Nggak Bisa di Linux

linux ketinggalan

Kenapa pindah ke Linux kadang susah? Simak daftar software populer yang hanya tersedia untuk Windows dan macOS, tapi tidak ada versi Linux-nya. 

Ini Dia 15 Software Populer yang Cuma Bisa di Windows & macOS, Gak Ada di Linux

Hai teman-teman pengguna Linux! Pernah nggak sih kamu diledekin sama temen yang pakai Windows atau Mac, "Eh, di Linux bisa pake Adobe Photoshop nggak?". Atau mungkin kamu sendiri yang lagi mikir mau pindah ke Linux tapi masih ragu karena takut software favoritmu nggak bisa jalan?

Yap, ini memang salah satu "tantangan" terbesar di dunia Linux. Meskipun Linux udah punya banyak banget alternatif keren, tetap aja ada beberapa software yang cuma eksklusif buat Windows dan macOS aja. Kenapa? Bisa karena lisensi, pasar, atau kompleksitas porting-nya.

Nih, kali ini Mang Ujang bikinin daftarnya berdasarkan pengalaman dan keluhan yang sering banget muncul di forum-forum Linux. Yuk kita lihat!

1. Adobe Creative Cloud Suite – Raja yang Nggak Mau Pindah

Ini mah klasik banget. Adobe kayaknya emang nggak berniat bikin versi Linux untuk software-software andalannya.

  • Adobe Photoshop: Standar industri untuk edit foto.
  • Adobe Premiere Pro: Editor video profesional.
  • Adobe After Effects: Motion graphics dan VFX.
  • Adobe Illustrator: Vector design.

Alternatif Linux: GIMP, Krita, DaVinci Resolve (ada versi Linux!), Inkscape, Blender.

2. Microsoft Office (Versi Desktop Asli)

Microsoft Office 365 versi web bisa diakses via browser, tapi aplikasi desktop full-nya (Word, Excel, PowerPoint dengan semua fitur advance) cuma untuk Windows dan Mac. LibreOffice dan OnlyOffice emang bagus, tapi compatibility dengan file .docx kompleks kadang masih bermasalah.

3. Apple Logic Pro

Ini eksklusif banget cuma buat macOS. DAW (Digital Audio Workstation) yang sangat powerful untuk produksi musik, dan emang dikunci di ekosistem Apple aja.

Alternatif Linux: LMMS, Ardour, Qtractor.

4. Final Cut Pro

Sama kayak Logic Pro, ini cuma untuk Mac. Editor video profesional yang banyak dipakai YouTuber dan filmmaker.

5. Sketch (Design Tool)

Dulu cuma Mac, sekarang juga ada versi web-nya. Tapi aplikasi desktop native-nya tetap cuma untuk macOS. Banyak UI/UX designer yang pakai ini.

Alternatif Linux: Figma (via web), Penpot.

6. Apple GarageBand

Software musik yang user-friendly banget dan gratis untuk pengguna Mac/iOS. Nggak ada versi Linux-nya sama sekali.

7. iTunes (Versi Lengkap)

Walaupun udah dipisah-pisah jadi Music, Podcasts, dll di macOS baru, untuk Windows masih ada iTunes. Buat manage iPhone/iPad dan backup, di Linux memang agak ribet.

8. Microsoft OneNote (Aplikasi Desktop)

Versi web-nya bisa diakses, tapi aplikasi desktop dengan semua fitur handwriting dan integrasi deep dengan Windows cuma ada di Windows dan Mac.

9. Serif Affinity Suite

Affinity Photo, Designer, dan Publisher adalah kompetitor Adobe yang lebih terjangkau. Sayangnya, cuma tersedia untuk Windows dan Mac.

10. Native Instruments Komplete (Beberapa Plugin)

Banyak plugin audio profesional dari Native Instruments yang nggak support VST format Linux. Beberapa hanya tersedia sebagai AU (Audio Units untuk Mac) dan VST untuk Windows.

11. Many DAW Plugin Formats (AU, AAX)

Format plugin Audio Units (AU) untuk Mac dan AAX untuk Pro Tools umumnya tidak berjalan di Linux. Linux mostly pakai VST dan LV2.

12. Certain Antivirus & Security Suites

Norton, McAfee, Kaspersky Internet Security – mereka punya versi lengkap untuk Windows/Mac, tapi jarang yang bikin untuk Linux desktop. (Sebenarnya Linux kurang butuh antivirus seperti Windows sih).

13. Apple iMovie & Photos

Software bawaan Mac yang simple tapi powerful untuk edit video dan manage foto. Terintegrasi ketat dengan iCloud dan ekosistem Apple.

14. Some Professional CAD Software

Software seperti SolidWorks dan AutoCAD punya versi lengkap untuk Windows, kadang Mac, tapi hampir tidak pernah untuk Linux. Meski AutoCAD dulu pernah ada versi Linux jaman dahulu kala.

Alternatif Linux: FreeCAD, LibreCAD.

15. Certain Games with Kernel-Level Anti-Cheat

Banyak game Windows yang sekarang bisa jalan di Linux via Proton (Steam Deck buktinya!). TAPI, game-game yang pakai anti-cheat kernel-level seperti Valorant, Fortnite (Easy Anti-Cheat tertentu), atau beberapa game Genshin Impact, seringkali sengaja memblokir jalan di lingkungan Linux/Wine.

16. Bonus: Aplikasi "Bawaan Sistem" Lainnya

  • macOS: Time Machine, AirDrop, Continuity, Handoff.
  • Windows: DirectX 12 Ultimate (beberapa fitur), beberapa fitur Windows Subsystem for Android (WSA).

Solusi dan Jalan Keluar di Linux

Jangan putus asa dulu! Meski software di atas nggak native di Linux, ada beberapa trik:

  1. Wine/Proton: Untuk beberapa software Windows, bisa dicoba jalankan via Wine. Game? Pakai Proton di Steam.
  2. Virtual Machine: Install Windows/macOS di dalam VirtualBox atau KVM kalau benar-benar butuh.
  3. Dual Boot: Pertahankan partisi Windows/macOS untuk keperluan khusus.
  4. Alternatif Open Source: Coba alternatif Linux-nya. Siapa tau malah lebih cocok!
  5. Cloud/Web Version: Banyak software sekarang punya versi web yang cukup capable (Office 365, Figma, dll).

Kesimpulan

Gap antara Linux dan platform proprietary makin menipis berkat Wine, Flatpak, dan dukungan komunitas. Tapi ya, beberapa software emang sengaja "mengunci" diri di platform tertentu karena bisnis atau kompleksitas teknis.

Kalau workflow kamu sangat tergantung pada satu software eksklusif itu, mungkin perlu pertimbangkan ekstra sebelum full pindah ke Linux. Tapi kalau kamu fleksibel dan open minded dengan alternatif? Welcome to the penguin side! Banyak sekali software luar biasa yang justru lahir dari dunia open-source.

Jadi, software mana yang paling kamu rindukan di Linux? Share di komen ya! (Tapi ingat, kita di Linux biasanya cari solusi, bukan cuma keluhan 😉).

Setiap komentar kami moderasi...
Silahkan berkomentar dengan bijak... Dilarang SPAM dan menyantumkan link aktif...
EmoticonEmoticon