Senin, 15 Desember 2025

Mengenal 50 Aplikasi Pemutar Audio Populer Di GNU/Linux, Lengkap Dengan Cara Instalasi dan Fiturnya

daftar audio player

Linux, sistem operasi yang dikenal dengan kebebasan dan keandalannya, menawarkan ekosistem multimedia yang sangat kaya. Salah satu aspek terkuatnya adalah banyaknya pilihan aplikasi pemutar audio. Dari pemutar minimalis untuk produktivitas hingga "studio digital" yang lengkap, ada sesuatu untuk semua orang.

Tutorial ini akan membawa Anda, para pengguna baru Linux, mengenal 50 aplikasi pemutar audio populer, lengkap dengan cara instalasi dan fitur-fiturnya.

Mengapa banyak pilihan? Karena filosofi Linux adalah tentang kebebasan memilih. Anda bisa mencoba berbagai aplikasi hingga menemukan yang paling cocok dengan workflow dan selera Anda.

Daftar 50 Aplikasi Pemutar Audio di Linux

Berikut adalah daftar komprehensif 50 pemutar audio yang bisa Anda temukan di dunia Linux, dikelompokkan berdasarkan kategori untuk memudahkan pencarian.

Kategori 1: Pemutar Audio All-in-One & Populer

  1. Rhythmbox - Pemutar default GNOME, fitur lengkap dengan library management.
  2. Clementine - Inspirasi dari Amarok 1.4, mendukung cloud dan radio internet.
  3. Amarok - Pemutar powerfull untuk KDE dengan integrasi layanan web.
  4. Lollypop - Pemutar GTK3 yang modern dan indah dengan dukungan streaming.
  5. Strawberry - Fork dari Clementine, fokus pada kestabilan dan peningkatan.
  6. Quod Libet - Sangat dapat dikustomisasi dengan plugin dan ekspresi tag.
  7. Audacious - Ringan dengan dukungan skin Winamp klasik.
  8. Banshee (tidak aktif dikembangkan, namun masih tersedia) - Dulu populer dengan sinkronisasi perangkat.
  9. Musique - Fokus pada kesederhanaan dan kecepatan dengan antarmuka bersih.
  10. Gmusicbrowser - Sangat ringan dan cepat, untuk koleksi besar.

Kategori 2: Pemutar Minimalis & Ringan

  1. cmus - Pemutar berbasis terminal (CLI) yang sangat kuat dan ringan.
  2. MPD (Music Player Daemon) + Client (ncmpcpp, Cantata, etc.) - Arsitektur server/client, sangat fleksibel.
  3. MOC (Music On Console) - Pemutar CLI lainnya dengan antarmuka panel.
  4. Deadbeef - Ringan seperti Winamp, mendukung banyak format.
  5. XMMS - Klon Linux awal dari Winamp 2.
  6. Qmmp - Klon Winamp/Qt yang mendukung skin.
  7. Musikcube - Pemutar berbasis terminal dengan UI yang menarik.
  8. AlsaPlayer - Pemutar sangat ringan yang berbasis langsung di ALSA.
  9. Pogo - Minimalis, hanya putar, jeda, dan lompat lagu.
  10. Mpdscribble (Client Last.fm untuk MPD).

Kategori 3: Pemutar Berbasis Terminal (CLI)

  1. cmus (sebutan ulang).
  2. MOC (sebutan ulang).
  3. MPlayer / mpv - Pemutar media yang bisa juga untuk audio.
  4. SoX (Sound eXchange) - "Swiss army knife" untuk pemrosesan audio, bisa diputar.
  5. pianobar - Client CLI untuk layanan radio Pandora.
  6. mplayer2 - Fork dari MPlayer.
  7. play (dari paket SoX).
  8. ogg123 (dari paket vorbis-tools) - Memutar file Ogg Vorbis.
  9. mpg123 / mpg321 - Memutar file MP3 dari CLI.
  10. ffplay (dari FFmpeg) - Pemutar media sederhana.

Kategori 4: Pemutar dengan Fokus pada Kualitas & Audiophile

  1. Strawberry (sebutan ulang) - Dukungan bit-perfect.
  2. Audacious (sebutan ulang) - Dukungan output hi-res.
  3. Qmmp (sebutan ulang) - Dengan plugin yang tepat.
  4. DeaDBeeF (sebutan ulang) - Dukungan replay gain.
  5. JACK Audio Connection Kit - Bukan pemutar biasa, tetapi infrastruktur audio profesional.
  6. PulseAudio (Sound Server) - Dasar untuk banyak pemutar.
  7. PipeWire - Sound server generasi baru (mulai menggantikan PulseAudio).

Kategori 5: Pemutar untuk Streaming & Internet Radio

  1. Clementine (sebutan ulang) - Dukungan Spotify, SoundCloud, dll.
  2. Audacious (sebutan ulang) - Plugin radio internet.
  3. Radio Tray - (Sekarang disebut RadioTray-NG) - Hampir khusus untuk radio internet.
  4. Streamtuner2 - Aggregator untuk stasiun radio internet.
  5. Nuvola Player - Platform untuk integrasi layanan streaming (Deezer, Spotify, dll) sebagai aplikasi desktop.
  6. Koel - Pemutar web-based (seperti Spotify pribadi).
  7. Funkwhale - Platform streaming berbasis komunitas dan federasi.

Kategori 6: Pemutar dengan Manajemen Library Kompleks

  1. Rhythmbox (sebutan ulang).
  2. Amarok (sebutan ulang).
  3. Clementine (sebutan ulang).
  4. Quod Libet (sebutan ulang).
  5. gTunes - Tidak aktif, tapi konsepnya menarik.
  6. Exaile - Mirip dengan Amarok, untuk GTK.

Tutorial Instalasi untuk Pemula (Menggunakan Terminal)

Sebagian besar aplikasi di atas tersedia di repositori resmi distribusi Linux Anda. Repositori adalah gudang perangkat lunak terpusat yang sudah diuji kompatibilitasnya dengan sistem Anda. Berikut cara umum menginstalnya.

Langkah 1: Buka Terminal

Tekan Ctrl + Alt + T pada hampir semua distribusi Linux untuk membuka terminal. Jangan takut dengan antarmuka hitam ini; ini adalah alat yang sangat powerful.

Langkah 2: Perbarui Daftar Paket

Sebelum menginstal, selalu baik untuk memperbarui informasi paket. Ketik perintah berikut dan tekan Enter. Anda mungkin diminta memasukkan password administrator (root).

sudo apt update

Catatan: Perintah di atas untuk distribusi berbasis Debian/Ubuntu (seperti Ubuntu, Mint, Pop!_OS). Untuk Fedora/RHEL gunakan sudo dnf update, untuk Arch Linux gunakan sudo pacman -Sy.

Langkah 3: Instal Aplikasi Pilihan

Ganti [nama-aplikasi] dengan nama paket aplikasi yang ingin diinstal. Berikut contoh untuk beberapa pemutar populer di Ubuntu/Debian:

  • Rhythmbox: sudo apt install rhythmbox
  • Clementine: sudo apt install clementine
  • Audacious: sudo apt install audacious
  • cmus: sudo apt install cmus
  • Deadbeef: sudo apt install deadbeef
  • Lollypop: sudo apt install lollypop
  • Strawberry: sudo apt install strawberry
  • Quod Libet: sudo apt install quodlibet

Misal, untuk menginstal Clementine, Anda akan mengetik: sudo apt install clementine lalu tekan Enter.

Langkah 4: Jalankan Aplikasi

Setelah instalasi selesai, Anda bisa menjalankan aplikasi dari menu aplikasi di desktop Anda, atau langsung dari terminal dengan mengetikkan namanya (contoh: clementine, rhythmbox).

Instalasi dari Sumber Lain (Snap, Flatpak, AppImage)

Jika aplikasi tidak ada di repositori, Anda bisa mencari versi Snap, Flatpak, atau AppImage-nya. Ini adalah format paket universal yang berjalan di banyak distribusi.

  • Snap: sudo snap install [nama-aplikasi]
  • Flatpak: Instal Flatpak dulu, lalu tambahkan flathub: flatpak install flathub [id.aplikasi]
  • AppImage: Unduh file, beri izin eksekusi (chmod +x NamaFile.AppImage), lalu jalankan.

5 Aplikasi Rekomendasi untuk Pemula + Fitur Detail

Berikut adalah lima aplikasi yang sangat cocok untuk Anda mulai, dengan penjelasan lebih dalam.

1. Rhythmbox

Definisi: Pemutar audio default untuk lingkungan desktop GNOME. Menawarkan keseimbangan yang baik antara kesederhanaan dan fitur.

Fitur Utama:

  • Manajemen pustaka musik yang terorganisir.
  • Dukungan podcast dan radio internet.
  • Integrasi dengan layanan seperti Last.fm, Libre.fm, dan Magnatune.
  • Mendukung audio CD, burning, dan ripping.
  • Koleksi plugin yang luas untuk menambah fungsionalitas.
  • Antarmuka yang bersih dan mudah dipahami.

Cara Instalasi (Ubuntu/Debian): sudo apt install rhythmbox

2. Clementine

Definisi: Pemutar audio yang terinspirasi oleh Amarok 1.4, dikembangkan dengan toolkit Qt. Sangat kaya fitur.

Fitur Utama:

  • Mendukung banyak layanan cloud dan streaming (Spotify, SoundCloud, SkyDrive, dll).
  • Penyunting tag audio yang canggih.
  • Analisis audio untuk menampilkan visualisasi.
  • Sinkronisasi dengan perangkat seperti iPod, MTP, dan USB Mass Storage.
  • Mode "Canton" yang menarik untuk menjelajahi koleksi musik.
  • Dukungan playlist yang sangat baik.

Cara Instalasi (Ubuntu/Debian): sudo apt install clementine

3. Audacious

Definisi: Pemutar audio yang ringan dan cepat, dengan fokus pada kualitas suara. Sangat dikenal karena dukungan skin klasik Winamp.

Fitur Utama:

  • Antarmuka yang sangat ringan dan responsif.
  • Dukungan skin Winamp klasik (file .wsz) dan tema modern.
  • Dukungan output audio hi-res (hingga 192 kHz).
  • Koleksi plugin yang luas untuk input, output, dan efek.
  • Replay Gain untuk menormalkan volume lagu.
  • Minimal konsumsi memori.

Cara Instalasi (Ubuntu/Debian): sudo apt install audacious

4. Strawberry

Definisi: Fork dari Clementine yang berfokus pada perbaikan bug, peningkatan performa, dan fitur-fitur baru yang diinginkan pengguna.

Fitur Utama:

  • Semua fitur Clementine dengan kode yang lebih terawat.
  • Dukungan playback "bit-perfect" untuk kualitas audio terbaik.
  • Penyunting tag yang lebih baik dengan pengambilan metadata otomatis.
  • Dukungan penuh untuk Hadoop CUE sheets.
  • Integrasi dengan layanan streaming seperti Tidal dan Qobuz.
  • Antarmuka yang lebih dirapikan.

Cara Instalasi (Ubuntu/Debian): sudo apt install strawberry

5. cmus

Definisi: Pemutar audio berbasis terminal (Command Line Interface / CLI) yang kecil, cepat, dan sangat powerful.

Fitur Utama:

  • Sangat ringan, hampir tidak memakan sumber daya.
  • Bisa dikendalikan sepenuhnya dari keyboard.
  • Mendukung banyak format audio (melalui plugin).
  • Dapat dijalankan di server tanpa antarmuka grafis.
  • Mendukung replay gain, equalizer, dan skin.
  • Mode pandangan yang fleksibel (library, playlist, browser file, queue).

Cara Instalasi (Ubuntu/Debian): sudo apt install cmus

Cara Penggunaan Dasar: Jalankan cmus di terminal. Gunakan tombol : untuk masuk ke mode perintah. Tekan 1-7 untuk berganti pandangan. Gunakan tombol panah untuk navigasi, Enter untuk memilih, c untuk play/pause, x untuk play, b untuk next. Ketik :help untuk bantuan lengkap.

Kesimpulan

Linux menawarkan kebebasan tanpa batas dalam hal mendengarkan musik. Dari 50 aplikasi yang disebutkan di atas, Anda bisa memilih berdasarkan kebutuhan: Rhythmbox atau Clementine untuk pengalaman lengkap, Audacious untuk yang ringan dan nostalgia, Strawberry untuk kualitas audiophile, atau cmus untuk produktivitas maksimal di terminal.

Jangan ragu untuk mencoba beberapa aplikasi sekaligus. Salah satu keindahan Linux adalah Anda bisa menginstal banyak program tanpa khawatir sistem menjadi lambat (kecuali jika semuanya berjalan bersamaan!). Selamat menjelajahi dunia audio Linux, dan temukan suara yang paling pas dengan telinga dan workflow Anda.

Tips Monetisasi Blog: Artikel panjang dan detail seperti ini sangat disukai Google AdSense. Pastikan untuk menambahkan gambar tangkapan layar (screenshot) dari beberapa aplikasi untuk meningkatkan keterlibatan pembaca. Anda juga bisa membuat artikel tindak lanjut seperti "Top 5 Pemutar Audio Linux Terbaik di Tahun 2023" atau "Cara Mengustomisasi cmus untuk Tampilan yang Lebih Keren".


Disclaimer: Artikel ini ditulis secara independen. Semua nama aplikasi adalah merek dagang dari pemiliknya masing-masing. Tutorial instalasi ditujukan untuk pengguna pemula dan mungkin berbeda sedikit tergantung versi distribusi Linux yang digunakan.

Setiap komentar kami moderasi...
Silahkan berkomentar dengan bijak... Dilarang SPAM dan menyantumkan link aktif...
EmoticonEmoticon